Chapter 1 Selamat Tinggal Masa Lalu

Sayup sayup lagu scorpions still loving you terdengar,
nampaknya berasal dari kakak kakak yang sedang asik tertidur menyandar
pada jendela kecil dengan penuh kedamaian.
Sesekali kepalanya mengangguk dan terjaga, kemudian kembali memejamkan
mata dibalik jendela kecil yang dingin


Hari itu gw berangkat dari temanggung ke kendal menggunakan bis kota.
gw masih belum paham apa yang terjadi dengan gw, dengan keluarga gw.
Seharusnya dipagi yang cerah ini gw sudah duduk dibangku kelas 4 SD
untuk menuntut ilmu, mendengarkan kalimat kalimat penting dari guru
namun semuanya diluar kuasa gw.

Kedua orang tua gw nggak jelas mempertengkarkan sesuatu
setiap hari pertengkaran mereka semakin parah


Papa memutuskan untuk pergi dari rumah, membawa gw kerumah nenek gw
Mungkin disinilah gw akan mendapat kedamaian.
Terhindar dari keasingan


singkat cerita orang tua kandung gw bercerai, tentu yang menjadi
korban dari perceraian ini adalah gw!

Dimana anak lain yang seusia gw mendapat perhatian khusus dari kedua
orang tuanya, sementara gw hidup dengan papa dan nenek gw

Terkadang hidup itu tak seperti yang kita inginkan
boleh saja kita berharap ada cinta disetiap langkah kita,
ada orang orang terkasih yang setia menemani disetiap tikungan tajam didepan
namun tak bisa dipungkiri
musik alam selalu berubah setiap
waktunya
kita hanya menari mengikuti tempo yang ada

8 tahun setelahnya saat gw berumur 17 tahun papa menikah lagi dengan
wanita yang sudah memiliki anak 1 yang kini gw sebut mama baru gw!

Mama orangnya baik, nggak pilih kasih seperti yang gw bayangin sebelumya...
Tapi yang sifatnya jelek tuh anaknya, yang kini menjadi adek gw

Namanya Winda Larassati, anaknya keras kepala, egois!
Dia cantik, dengan kulitnya yang putih, tingginya sekuping kalo lagi
berdiri bareng.
(Dia adek kelas guweh)

Inilah kebiasaan baik dari winda:
dia nggak suka menunggu, dia nggak doyan makanan kampung,
dia nggak suka sama yang kotor kotor, dia penakut walaupun suka film
horror (dasar aneh)
dan yang paling penting!

Dia paling benci sama gw

entah kenapa mungkin dia kira gw sudah mengganggu kehidupanya atau
gimana nggak jelas.

Yang jelas, didunia ini yang paling ngerti sifatnya adalah gw,


Suatu pagi yang cerah dibulan mei orang tua kami pergi ke Sulawesi
selama 1 bulan buat ngurus kerjaan disana
sementara gw dibiarkan hidup menderita dengan si winda.

"paah, maah, hati hati ya dijalan... Ntar kalo udah sampe jangan lupa
ngabarin" kata gw

"iya kak, ntar mama kabarin... Tolong jagain adik kamu dirumah ya"
kata mama sembari memberi uang jatah makan selama sebulan

"iya mah..." jawab gw menerima uang pemberian mama


"punya winda mana mah?" tanya winda dengan senyuman manjanya

"tuh sekalian dipegang kakak, ntar kamu habisin sehari lagi...
Kamu kan ngga bisa berhemat" jawab mama dengan penuh senyuman

"ohh... Ya udah,"
terlihat sedikit ekspresi kekecewaan diwajah winda

sepertinya kepergian mereka membuat sedikit kekecewaan dihati winda

dan hari itu papa sama mama berangkat juga,
semenjak mereka pergi winda langsung berubah..

Suka ngatur, parah deh pokoknya! nggak bisa dibilangin..
Kalo gw bilang A maka dia bakal ngelakuin yang sebaliknya.



"duar... duar... duar!!!" seseorang menggedor gedor pintu kamar gw,

"Diikaaa!!!!" terdengar seperti suara winda berteriak yang memanggil
gw dari luar,

bergegas gw membuka pintu itu sebelum hancur dipukulnya sekuat tenaga...

"Apa sih ndaaa..." tanya gw sambil memegangi daun pintu

"mana duit jatah gw!" tanya winda tanpa rasa bersalah berteriak
dikamar gw saat masih pagi

"loe kan udah denger sendiri dari mama" jawab gw seadanya

"terserah gw, duit punya gw" bantah winda sedikit melotot

kalo udah gini yang bisa gw lakuin cuma ngalah...
Gw ambil duit dari mama di lemari dan menyerahkanya ke winda

"nih.." menyodorkan uang ke winda

"hem" mengambilnya lalu menghitung uang itu
"loh kok cuma segini?" protes winda ketika selesai menghitung uang itu

"sisanya gw pegang ntar kalo loe butuh tinggal minta aja" tegas gw

"........." tanpa berkata kata lagi winda lalu pergi


seperti itulah hari hari gw ketika ngga ada orang tua dirumah,
winda adek gw selalu menjadi seorang putri dikerajaanya...
Sementara gw hanyalah seorang budak yang tidak memiliki apapun untuk
membela diri,
selalu dibentak bentak, dan harus menuruti semua kemauan sang putri.


Pagi itu gw lanjutkan dengan duduk dibalkon ditemani secangkir teh
hangat tawar menikmati pemandangan alam sekitar yang masih asri.

Tetesan air sisa hujan semalam berjatuhan seiring berhembusnya angin
yang menerpa daun tua dipohon mangga samping rumah,
Akhirnya daun itupun gugur karna tak kuasa menahan terpaan angin pagi
setelah diguyur hujan semalaman.


"hah, sudah habis"

meninting cangkir teh yang gw pegang,
dan berharap dapat terisi kembali...


Karna hari ini adalah hari minggu
gw lanjutkan aktivitas pagi gw dengan sedikit lari lari kecil...
Merenggangkan otot otot gw yang kaku karna terlalu lama nggak digunakan.
Terlihat beberapa orang juga melakukan aktivitas yang sama dipagi ini..
Mulai dari pesepeda, ada juga yang memanfaatkan sepinya jalan pagi
dengan bermain badminton.
Gw terhenti ketika melihat beberapa anak kecil yang sedang bermain
bola dilapangan,
langsung gw hampiri mereka...

"kakak boleh ikut nggak?"
teriak gw dari pinggir lapangan

"boleh kak" jawab salah satu dari mereka
"yaaah nggak asik ahh, masa udah kalah minta bantuan orang dewasa"
sahut salah satunya lagi dari mereka

"gini deh, inikan pemainya ada 12 nih, ditambah kakak jadi 13, biar
adil karna kakak udah gede timnya dibagi jadi 8 lawan 5 aja gimana"
saran gw kemereka

"okeh!" "setuju" jawab mereka...


Permainan pun dimulai,
baru semenit pertandingan gw udah bisa masukin 1 gol ke gawang lawan,
hingga akhirnya score 7:0 dan mereka memilih menghentikan permainan
karna sudah kelelahan...

Cukup menarik,

Bermain bola dengan anak anak itu membuat perut gw keroncongan,
Kembali gw jogging sembari mencari cari penjual makanan di pinggir
jalan buat sarapan...

Sekilas gw liat ada deretan DVD bajakan yang tersusun rapi di pinggir
jalan, yang menarik perhatian gw adalah cover salah satu DVDnya
bergambar hantu...
Jelas itu menjelaskan bahwa didalam kepingan CD itu terdapat film horror.

Terlintas pikiran jahat gw kewinda yang penakut tapi suka film horror...

"Mas, ini serem nggak" tanya gw ke penjualnya sambil menunjuk salah satu DVDnya

"ohh itu serem mas, itu film baru" jawab mas mas itu

"aku beli deh, berapa mas"

"7000"

"nih..." memberikan uangnya kepenjual itu

tak jauh dari penjual DVD itu, ada bapak bapak yang sedang mendorong
gerobak menjual bubur, langsung saja gw samperin karna emang perut
sudah nagih makan terus...

No comments:

Post a Comment